Senin, 19 November 2012

Hierarki Nilai

Terdapat berbagai macam pandangan tentang nilai dan hal ini sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menetukan pengertian, serta hierarki nilai.
Max Scheler membagi nilai berdasarkan tingkatan (tinggi rendah) yaitu:

  1. Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkatanini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan (die wertreihe des angenehmen und unangehmen), yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.
  2. Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan (werte des vitalen fuhlens) misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum
  3. Nilai-nilai kejiwaan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan (geistige werte) yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai semacam ini ialah keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang dicapai alam filsafat
  4. Nilai-nilai kerohanian: dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci (wemordalitat des heiligen und unheiligen). Nilai-nilai semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi

Notonegoro membagi nilai menjadi tiga, yaitu:
  1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berharga bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
  2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
  3. Nilai kerohanian dan segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam, yaitu:
  1. Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia
  2. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan (aesthetis, gevoel, rasa) manusia
  3. Nilai eligius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia

0 komentar: