Pada acara yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Rabu (5/9/2012) itu tampak hadir petani dari Cianjur, Karawang, desa lingkar kampus, serta pakar di bidang pertanian baik dalam maupun luar negeri. Kelima varietas unggulan yang diluncurkan dalam seminar yang mengangkat topik “Research & Innovation toward Environment Resilience & Food Security” adalah IPB 3S, IPB 4S, IPB Batola 5R, IPB Batola 6R, dan IPB Kapuas 7R.
Kelima varietas padi tersebut memiliki keunggulan masing-masing. IPB 3S, misalnya, cocok bagi sawah tadah hujan dan lahan irigasi. Jenis padi ini memiliki produktivitas 7 ton per hektare (ha) dan berpotensi menghasilkan 11,2 ton per ha.
Untuk jenis IPB 4S baik dikembangkan pada media sawah tadah hujan dan lahan irigasi. Padi jenis ini memiliki produktivitas 7 ton dan berpotensi menghasilkan 10,5 ton per ha. Baik IPB 3S dan IPB 4S memiliki ketahanan terhadap tungro, agak tahan terhadap penyakit blast, dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri.
Jenis ketiga adalah IPB Batola 5R yang diperuntukan bagi lahan pasang surut dan lebak. Padi jenis ini memiliki produktivitas 4.3 ton per ha dan berpotensi menghasilkan 5,3 ton per ha Gabah Kering Giling (GKG).